PENGENDALIAN HAMA TIKUS (GROPYOKAN) MENGGUNAKAN MERCON TIKUS DI KELOMPOK TANI MUGI LANCAR DESA KARANGGUDE KULON KECAMATAN KARANGLEWAS KABUPATEN BANYUMAS

Kamis, 12 November 2015 | 16103 Kali
PENGENDALIAN HAMA TIKUS (GROPYOKAN) MENGGUNAKAN  MERCON TIKUS DI KELOMPOK TANI MUGI LANCAR DESA KARANGGUDE KULON KECAMATAN KARANGLEWAS KABUPATEN BANYUMAS

Tikus sawah merupakan salah satu jenis hama pada tanaman padi yang dapat mengakibatkan kerugian besar dan meresahkan petani. Meningkatnya luas serangan hama tikus juga dapat disebabkan oleh karena tidak adanya antisipasi berupa gerakan massal intensif pembersihan lahan dan pengemposan lubang-lubang tikus sebelum tanam , selain itu kebanyakan petani terburu waktu untuk segera tanam padi kembali dan tidak memberikan jeda waktu untuk melakukan gerakan massal secara serentak dalam mengantisipasi hama tikus. Dengan latar belakang di atas antara lain menjadi dasar Petugas Pertanian lapangan (PPL) bersama Kelompok tani, agar dalam memasuki musim tanam di bulan Juni-Juli 2015 serangan hama tikus dapat terkendali, maka dari itu perlu inisiatif melakukan gerakan massal intensif pembersihan lahan dan pengemposan lubang-lubang tikus sebelum tanam.

Seperti yang dilakukan pada hari Rabu, 10 Juni 2015 bertempat di Kelompok Tani Mugi Lancar Desa Karanggude Kulon Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas melaksanakan kegiatan Pengendalian Hama Tikus (Gropyokan Tikus) dengan cara emposan menggunakan racun Alpostran (mercon tikus) hasil bantuan dari DINPERTAN BUNHUT Kabupaten Banyumas. Di samping menggerakkan para petani anggota Kelompok Tani dan semua petugas lapang pertanian : PPL, POPT, dan mantri tani dalam rangka menyukseskan Program UPSUS PAJALE pengendalian tikus ini juga dibantu oleh TNI AD Koramil 022 Kecamatan Karanglewas, dengan dukungan TNI melalui program UPSUS PAJALE ini diharapkan Kelompok Tani termotivasi untuk lebih bersemangat, solid, intensif, dan disiplin dalam gerakan tanam dan pengendalian hama dalam upaya tercapainya sukses panen.         

Dengan adanya pengendalian hama tikus ini juga diharapkan akan menekan populasi tikus dimasa tanam mendatang, dengan asumsi terbunuhnya 2 ekor  tikus akan menghilangkan 2000 ekor tikus dalam kurun waktu satu tahun kedepan, dengan perhitungan sepasang tikus beranak 8 – 12 ekor setiap bulan dan umur reproduksi tikus sangat singkat,tikus siap kawin setelah berusia 35 hari dengan masa bunting 21 hari dan akan kawin lagi 2 hari setelah melahirkan, karena itu populasi tikus sangat cepat sekali berkembang, sehingga diharapkan petani / kelompok tani kompak melakukan pengendalian hama tikus secara rutin

Penulis : Juni Astuti (THL-TB Banyumas)

Related Posts

Font
11 03 2015 08:28:07

Komentar