PEMBUATAN PERDES PERLINDUNGAN TYTO ALBA DI KECAMATAN KALIBAGOR

Kamis, 12 November 2015 | 11546 Kali
PEMBUATAN PERDES PERLINDUNGAN TYTO ALBA  DI KECAMATAN KALIBAGOR

Kalibagor merupakan salah satu kecamatan penyangga pangan di Kabupaten Banyumas. Luas lahan sawah Kecamatan Kaliagor yang mencapai lebih dari 900 ha. Jika rata-rata produktifitas 7 ton gabah / ha berarti dalam satu tahun kalibagor mampu memproduksi gabah sebanyak 12.600 ton.

Untuk mencapai produksi 12.600 ton gabah per tahun bukanlah tugas yang ringan bagi petani. Serangan hama dan penyakit selalu datang setiap musim, terutama serangan hama tikus yang sangat-sangat meresahkan petani. Hama tikus secara langsung mampu menurunkan produktifitas padi dengan cara merusak batang tanaman sehingga padi tidak mampu menhasilkan malai. Secara tidak langsung hama tikus juga menurunkan semangat petani dalam pengelolaan budidaya padi. Selain itu hama tikus juga mengakibatkan waktu tanam padi yang selalu mundur dan tidak adanya keserempakan tanam dalam satu hamparan. Sehingga pola tanam dengan IP 300 yang diharapkan pemerintah selalu tidak berhasil karena waktu tanam yang mundur.

Untuk mengendalikan hama tikus tersebut sudah berbagai cara diusahakan oleh para petani dan PPL. Mulai dari gropyokan, pengemposan, pemakaian umpan, pagar plastik dan penggunaan predator Tyto Alba. Dari berbagai cara pengendalian tersebut penggunaan musuh alami Tyto Alba dinilai paling efektif dan paling murah serta memiliki prospek kedepan paling baik.

Sejak dua tahun yang lalu para PPL kalibagor selalu mensuport dan membina petani padi agar mengembangkan Tyto Alba sipemburu tikus. Sudah ratusan rubuha (rumah burung hantu) dibuat para petani dengan bimbingan para penyuluh pertanian. Usaha tersebut ternyata tidaklah sia-sia, musim demi musim serangan hama tikus bisa sedikit berkurang.

Namun demikian keberadaan burung hantu Tyto Alba si pemburu tikus menjadi terancam sejak beberapa waktu lalu. Beberapa petani menjumpai anak-anak burung hantu yang dipelihara dalam rubuha dicuri oleh para pemburu hewan liar yang tidak bertanggung jawab. Bahkan terkadang orang-orang tersebut menembaki burung yang sudah susah payah dipelihara oleh petani.

Melihat hal tersebut penyuluh pertanian, pengamat hama dan mantri tani Kecamatan Kalibagor tidak bisa tinggal diam. Burung-burung hantu tersebut harus diselamatkan dan di lindungi keberadaannya. Bahkan bukan hanya burung hantu tyto alba saja tetapi keberadaan semua predator tikus harus segera dilindungi. Oleh karena itu para PPL Kecamatan Kalibagor mengambil inisiatif untuk menjebatani para kepala desa beserta para petani padi se Kecamatan Kalibagor untuk bisa merumuskan perdes tentang perlindungan predator tikus.

Akhirnya pada hari Rabu, tanggal 25 Maret 2015 di balai desa Kalicupak Kidul, para kepala desa beserta perangkatnya, para ketua kelompok tani, para ketua BPD dengan didampingi oleh para penyuluh pertanian beserta POPT dan mantri tani mengadakan pertemuan untuk merumuskan perdes tentang perlindungan musuh alami tikus. Selain itu pada pertemuan tersebut juga telah disepakati penanaman secara serempak meliputi hamparan sawah Desa Petir, Kalicupak Kidul, Kalicupak Lor dan Kalisogra wetan menggunakan benih padi situbagendit. Pertemuan tersebut ternyata juga dihadiri oleh Danramil Kecamatan Kalibagor beserta pasukannya yang siap mendukung pelaksanaan pembuatan perdes tersebut.

Pembuatan perdes dalam pertemuan tersebut diharapkan keberadaan musuh alami (predator) tikus bisa terlindungi keberadaanya. Sehingga populasi hama tikus bisa terus ditekan sehingga tingkat serangannya semakin berkurang dari waktu kewaktu. Jika serangan hama tikus bisa terkendali, diharapkan poduktifitas dan produksi padi di Kecamatan Kalibagor bisa meningkat. Selain itu pola tanam dengan IP 300 (padi-padi-palawija) bisa terlaksana. Akhirnya bisa dicapai peningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani Kecamatan Kalibagor.

( Penulis Paryanto, SP- THL-TB PP BP3K Kecamatan Kalibagor )

Related Posts

Komentar