Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan
Jagung (Zea mays) merupakan salah satu serealia yang strategis dan bernilai ekonomis serta mempunyai peluang untuk dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras. Adapun permintaan jagung akhir–akhir ini meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan industri. Di samping itu, kelangkaan bahan bakar minyak dari fosil mendorong berbagai negara mencari energi alternatif dari bahan bakar nabati (biofuel), di antaranya jagung untuk dijadikan bioetanol sebagai substitusi premium. Hal ini mengakibatkan permintaan akan jagung semakin meningkat, sulit didapat dan mahal harganya, karena pengekspor jagung terbesar di dunia seperti Amerika Serikat telah mengurangi ekspornya karena kebutuhan dalam negerinya semakin meningkat, di antaranya untuk industri bioetanol. Beberapa permasalahan yang dijumpai dalam pengembangan jagung di antaranya adalah fluktuasi produksi dan harga, penanganan pascapanen pada saat panen raya dan alsin prossesing dan pengolahannya (dryer dan corn sheller) termasuk silo, masih terbatas sehingga berpengaruh terhadap kualitas hasil, terbatasnya modal usahatani, dan kemitraan usaha belum berkembang. Dalam hal ini peran penyuluhan pertanian dalam pembangunan pertanian, perlu adanya sinergitas dan penyamaan persepsi terhadap kegiatan - kegiatan penyuluhan di daerah dengan program penyuluhan pusat, sesuai dengan peran pemerintah sebagai regulator, koordinator dan supervisor. Tentunya hal ini akan berujung pada upaya untuk hasil yang lebih maksimal dan makin meningkatnya ekonomi masyarakat. Dalam hal ini BP3K Kecamatan Sumbang yang di Koordinatori Oleh Bapak Bambang Riyanto, AMd . menangkap peluang yang sangat baik ini dengan dukungan Agrokilmat dan berbagai pihak untuk melaksanakan Demplot Jagung termasuk didalamnya Mitra Benih Bisi 18, Pelaku Utama / Usaha dan Jajaran Pertanian telah melaksanakan kegiatan Demplot Jagung dengan Luas 1.000 M2 , dengan pemeliharaan yang intesif dan berkelanjutan, untuk kegiatan FFD Demplot Jagung Super Bisi 18 pada bulan September 2016, di BP3K Kecamatan Sumbang ini merupakan salah satu metode pemberdayaan petani melalui pertemuan antara para petani peneliti dan penyuluh untuk saling tukar-menukar informasi tentang teknologi pertanian yang diterapkan dan umpan balik dari petani. Kegiatan ini dapat dilaksanakan pada saat panen dan atau setiap tahapan proses budidaya untuk menyampai kan pesan terkait dengan teknologi yang diterapkan, khususnya yang berkaitan dengan upaya peningkatan produksi dan produktivitas 7 (tujuh komoditas pangan strategi ( padi, jagung, kedelai aneka cabai, bawang merah dan daging sapi ).
Adapun komponen yang terlibat dalam FFD yaitu Badan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian , Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan , Dinas Dinpertanbunhut, Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh, Para Penyuluh BP3K Kecamatan Sumbang , pihak kecamatan dan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha serta Pihak Lain yang terkait dan Perwakilan dari Distributor Benih Jagung Bisi 18 Wilayah Banyumas.
Penulis : IMAM SUTIKNO,STP – Penyuluh Madya ( Admin )